Minggu, 10 April 2011

COCOMO

Pada tahun 1981,studi 63 proyek juga diadakan di TRW Aerospace yang mana Barry Boehm sebagai direktur riset perangkat lunak dan teknologi.
Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses pembangunan software di tahun 1981.
Referensi untuk model ini biasa disebut COCOMO 81.
Pada tahun 1997, COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Software Cost Estimation with COCOMO II.
COCOMO II adalah pengembangan dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern,
dan basis data proyek yang telah diperbaharui.

Dasar perhitungan:
effort = C x sizeM

C dan M adalah koefisien konstanta ( > 1 ),
targantung pada tipe proyek dan organisasi, dengan cara melihat Tabel Konstanta (sudah tersedia dari penelitian).

COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki, yaitu:

1. Basic (COCOMO I 1981)
Tingkat pertama ini sangat baik digunakan untuk order awal dan estimasi kasar besarnya biaya perangkat lunak.
Namun, akurasinya terbatas karena kurangnya faktor perhitungan perbedaan atribut proyek (cost drivers).

2. Intermediate (COCOMO II 1999)
Tingkat kedua ini akan mengambil dan menghitung besarnya program dan
cost drivers (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), spt: hardware, personnel, dan atribut-atribut proyek.

3. Detailed COCOMO
Tingkatan terakhir ini merupakan catatan tambahan untuk pengaruh fase proyek individu.
Tahap ini akan memperhitungkan semua karakteristik dari intermediate di atas dan cost driver dari setiap fase dalam SW life cycles (analisis, design, implementasi, dll).

untuk penghitungan estimasi biaya dan waktu ada 2 pendekatan, pendekatannya yaitu :
- Top down (analogi histori dan informasi)
dari analisa bisnis sampai ke detail.
- Bottom up
dari estimasi masing-masing aktivitas proyek dikumpulkan secara total.

Ada terdapat 14 pos kompleksitas factor (cost drivers), yaitu:
1. Backup dan recovery
2. Komunikasi data
3. Proses terdistribusi
4. Kepentingan performa
5. Keberadaan lingkungan operasi
6. Online data entry
7. Input melalui bbrp tampilan/operasi
8. Peng-update-an file master secara online
9. Kompleksitas nilai ‘domain’ (tahap1) di matas
10. Kompleksitas proses internal aplikasi
11. Perulangan (reuse) penggunaan code
12. Ketersediaan rancangan untuk konversi dan instalasi
13. Rancangan untuk pengulangan instalasi di lingkungan yg berbeda
14. Fleksibiltas bagi pemakai

sumber: http://freezcha.wordpress.com/2011/04/09/cocomo/
http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16702/COCOMO.ppt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar